Sesak

Fakhry Mubarak
2 min readMay 22, 2020

--

Ramadhan hari ke-29.

Bagiku, subuh ini tidak jauh beda dengan 28 subuh-subuh sebelumnya. Aku mempersiapkan hidangan sahur untuk menjalankan puasa ramadhan yang ke-29 tahun ini. Sendiri tentu saja.

Ramadhan tahun ini tentu terasa jauh berbeda bagi beberapa orang dikarenakan Indonesia kedatangan tamu tidak ramah bernama COVID-19. Tamu ini membawa cukup banyak perubahan kegiatan di masyarakat, baik kegiatan harian, bulanan, maupun tahunan. Yah salah satunya ya ramadhan tahun ini.

Beberapa hari kebelakang, aku menyaksikan berita-berita yang menunjukkan ego besar yang ada di masyarakat. Ketika pemerintah sudah berupaya menerapkan kebijakan PSBB untuk physical distancing, masih ada saja masyarakat yang dengan senang hati menawarkan diri untuk menjadi inang bagi virus menyebalkan ini.

Tumpukan Penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta (13/05)

Beribu alasan mereka lontarkan. Bagiku, alasan-alasan tersebut hanyalah argumen-argumen pembenaran untuk memenuhi ego mereka. Ego yang bahkan entah sampai kapan akan terus minta untuk dipenuhi.

Melihat kegiatan-kegiatan yang melanggar physical distancing sangat menyesakkan bagiku. Bayangkan saja, tahun ini adalah waktu dimana aku untuk pertama kalinya, selama 30 hari full ramadhan harus melaksanakan sahur dan buka puasa “sendiri”. Aku mengorbankan waktu bersama keluargaku dengan harapan kami semua terhindar dari COVID-19 ini, dan semoga saja, kami benar-benar terhindar.

Aku tidak bisa membayangkan betapa sesaknya orang-orang yang rela mengorbankan nyawa mereka. Bagaimana perasaan para dokter yang tewas di medan pertempuran beberapa bulan terakhir. Apakah pengorbanan mereka sia-sia? Bagaimana perasaan keluarga mereka yang tidak sempat mengucap salam perpisahan kepada jenazah keluarga mereka? Sesak? Emosi?

Terlepas dari perasaan mereka, apa sebenarnya yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kondisi ini, selain mematuhi protokol kesehatan yang telah dipublikasikan WHO? Apakah kita ingin menentang protokol tersebut dan mebahayakan diri sendiri beserta keluarga?

Apapun itu.

Semoga dan semoga saja pandemi ini cepat berlalu.

Aku rindu keluargaku.

--

--

Fakhry Mubarak
Fakhry Mubarak

Written by Fakhry Mubarak

Started journey on Graphic Designer, but now prefer to learn about Android Development.

No responses yet