Menyusun Rencana Hidup — Week 1 Opportucamp 2021
Setelah berbulan-bulan tidak menulis di platform ini . . . . . .
Hello World!
Beberapa minggu lalu, aku mecoba untuk mendaftar sebuah kegiatan mentoring 1-on-1 yang diselenggarakan oleh Opportunest. Singkatnya, kegiatan ini adalah kegiatan mentoring 1-on-1 antara seorang mentor dan seorang mentee yang telah mendaftar untuk kegiatan Opportucamp ini.
20 Februari lalu, aku kemudian diterima sebagai mentee dan mendapatkan seorang mentor yang luar biasa, Mas Syaroful Azka.
28 Februari kemarin, kami kemudian melakukan kegiatan mentoring 1-on-1 pertama kami via Google Meet, dan aku belajar banyak banget terkait perencanaan, self development, dan Individual Development Plan (IDP).
Di sini, aku akan mencoba sharing note singkat yang berhasil aku dapatkan dari mentorku di Week 1 mentoring session kami.
Sebelum memulai sesi mentoring, aku dan Mas Azka berusaha untuk saling kenal terlebih dahulu karena tak kenal maka tak sayang yekan, hahaha.
Kami saling sharing alasan aku memilih beliau sebagai mentor pilihanku dan sebaliknya. Faktanya, kami berasal dari latar belakang engineering (Mas Azka mechanical dan aku informatics) dan bisa dibilang memiliki visi hidup yang hampir sama.
Week 1 Opportucamp ini membahas tentang “Planning”.
Mas Azka mengawali mentoring dengan menjelaskan beberapa hal terkait Planning, dan menjelaskan bahwa kita harus memiliki tujuan agar hidup kita lebih terarah. Mulai dari menyusun long-term goals, lalu mid-term goals, dan short-term goals yang mendetail.
Setelah penjelasan singkat mengenai planning, masuk ke key-point material pertama yaitu Skill Development.
Skill Development
Untuk menuju dunia career professional, tentu kita harus memiliki skill. Secara garis besar, skill itu terbagi menjadi 2.
- Hard skill: kemampuan teknikal yang bisa dilatih dengan cara dipelajari. Biasanya, tertulis di kolom persyaratan sebuah pekerjaan. Contohnya adalah : menguasai bahasa pemrograman python, mampu mengoperasikan aplikasi corel draw, mampu mengoperasikan microsoft excel.
- Soft skill: atribut personal, kepribadian, atau kemampuan komunikasi yang umumnya didapatkan dari pengalaman. Dapat dipelajari dengan banyak berinteraksi dengan orang lain. Contohnya adalah : communication skill, problem solving, public speaking, dll.
Kemudian, Mas Azka mejelaskan bahwa kita membutuhkan either hard skills maupun soft skills untuk terjun dunia career professional.
Untuk membuktikan keberadaan hard skill yang kita miliki, kita bisa mengambil sertifikasi yang dikeluarkan oleh institusi professional. Sementara itu, untuk soft skill dapat dilatih melalui organisasi ataupun tempat lain yang membuat kita bisa berkolaborasi dengan individu lainnya.
Kita juga bisa meningkatkan kemampuan hard-skill dan soft-skill dengan melakukan magang. Selain hard-skill dan soft-skill, peluang dan pengalaman tentu saja akan bertambah dengan mengemabil magang, karena magang termasuk proses menuju dunia professional.
Individual Development Plan (IDP)
Setelah membahas skill development, Mas Azka kemudian membahas mengenai IDP. Beliau mendefinisikan IDP sebagai susunan planning pribadi untuk mencapai tujuan kita di masa yang akan datang. Planning ini dirumuskan secara spesifik mulai dari tujuan, cara mencapai tujuan, lingkungan yang tepat untuk mencapai tujuan, dll.
Adapun langkah-langkah untuk membuat IDP ini sendiri terbagi menjadi beberapa tahapan :
- Memahami diri sendiri
- Mengidentifikasi tujuan professional jangka pajang dan jangka pendek
- Mengidentifikasi tujuan perkembangan dengan metode SMART
- Mengidentifikasi peluang belajar yang membantu pengembangan
- Menyusun goals untuk IDP
Tahapan tersebut merupakan tahpan umum untuk penyusunan IDP. Kalian mungkin bisa mencari resource cara menyusun IDP yang lebih lengkap di google, youtube, ataupun platform lainnya.
Aku sendiri sebenarnya telah menyusun rencana hidup sebelum mengenal IDP, tetapi dengan mengenal IDP aku bisa menyusun dengan lebih spesifik lagi mengenai tujuan yang ingin aku capai. Akan tetapi, aku masih kerap menemui masalah seperti tujuan yang belum menentu. Awalnya ingin menjadi Android Developer, kemudian ingin menjadi Machine Learning Engineer, lalau tiba-tiba kepikiran untuk menjadi Cloud Engineer, entah mana yang harus aku pilih karena semuanya sangat menarik untuk dikuasi.
Mas Azka kemudian menyarankan agar aku bisa mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Mulai dari mengenali kepribadian dengan tes MBTI, mengisi kuisioner penilaian diri yang diberikan oleh Opportucamp, hingga melakukan tes minat bakat. Hal ini bertujuan agar goals yang ingin aku capai terasa seperti “wah, gua banget nih” dan lebih mudah untuk menikmati proses menuju pemenuhan goals tersebut.
Di sesi ini, ada satu pesan Mas Azka yang bagus banget menurutku.
“When you see a problem, don’t see that only as a problem, but see that as an opportunity.”
Dari pesan tersebut, pikiranku jadi lebih terbuka kalau menemukan sebuah masalah. Hehe.
Mungkin itu aja yang bisa aku share dari sesi mentoring week 1 ini. Kalau kalian mau nanya sesuatu, bisa banget komen di kolom komentar or just hit me on my instagram @fakhry.m_.
Sekian,
Semoga bermanfaat :)