Kenapa Harus Baca?

Fakhry Mubarak
2 min readDec 10, 2019

--

Sistem pendidikan di Indonesia, sering kali di elu-elukan oleh masyarakatnya, terutama pelajar yang menjadi objek pendidikan itu sendiri. Banyak yang berpendapat, siswa di Indonesia tertinggal pengetahuannya, kurang cerdas, keterbelakangan pendidikan dan sebagainya. Lantas benarkah sistem pendidikan di Indonesia yang benar-benar membuat siswanya kurang cerdas?

Mari simak kutipan BBC News berikut,

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas London yang melibatkan sekitar 3.500 anak, menyimpulkan bahwa anak yang sering membaca pada usia 10 tahun dan membaca buku atau surat kabar lebih dari sekali seminggu diusia 16 tahun lebih mampu menguasai matematika dan kosakata dibanding mereka yang kurang membaca.

“Ini mungkin tampak mengejutkan bahwa reading for pleasure (membaca untuk kesenangan) akan membantu meningkatkan nilai matematika anak-anak.”, ujar Dr. Allice Sullivan sebagai penanggung jawab penelitian tersebut.

Setelah membaca artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa membaca dapat meningkatkan kemampuan matematika siswa. Sementara itu, matematika yang berdasar pada logical thinking (berpikir logis) merupakan pintu ilmu yang membantu mengembangkan pemikiran sehingga mempermudah pembelajaran terhadap bidang keilmuan lainnya.

Partial ordering of the sciences proposed by Balaban and Klein. Source : https://en.wikipedia.org/wiki/The_central_science

Naasnya, fakta yang sudah umum kita ketahui bahwa pelajar di Indonesia termasuk rendah minat bacanya, lantas apakah kemalasan membaca merupakan faktor utama kurang cerdasya pelajar kita? Tentu tidak, tetapi dengan membiasakan membaca akan mempengaruhi kemampuan matematis yang akan berdampak pada aspek keilmuan yang lainnya.

Dalam salah satu buku Ustadz Felix Siauw, beliau pernah datang ke suatu kawasan anal-anak yang tertinggal pendidikannya dan mewakafkakan bukunya kepada kawasan tersebut. Jangankan mendapat kata terima kasih, beliau malah dikritik bahwa lebih baik ia membawa sesuatu yang bisa dimakan. Lantas setidakpenting itukah pengetahuan dan pendidikan bagi mereka?

Muncullah sebuah pertanyaan yang tingkat kesulitan jawabannya setara dengan pertanyaan ‘ayam atau telur yang lebih dulu?’

Kebodohan atau kemalasan membaca yang lebih dulu?” Apakah kebodohan yang menyebabkan orang-orang malas membaca, atau karena orang-orang malas membaca sehingga kebodohan datang?

Kenyataannya, apapun yang lebih dulu muncul, kedua pernyataan tesebut sama-sama mempertanyakan mengenai kebodohan dan malas membaca. Lantas yang terpenting bukan menjawab pertanyaan tersebut, tetapi mengatasi masalah kebodohan dengan membaca!

Menariknya, apapun yang kita baca akan selalu memberikan dampak terhadap kemampuan memahami kosakata kita meskipun tentu saja jauh lebih baik membaca hal-hal yang bermanfaat.

Jadi, sudahkah kita membaca hari ini?

--

--

Fakhry Mubarak
Fakhry Mubarak

Written by Fakhry Mubarak

Started journey on Graphic Designer, but now prefer to learn about Android Development.

No responses yet